Algoritma Pemrograman - Fungsi Rekursif

Fungsi Rekursif




Fungsi rekursif  merupakan fungsi yang memanggil dirinya sendiri. Dalam rekursif sebenarnya terkandung pengertian prosedur atau fungsi. Bedanya, rekursif bisa memanggil ke dirinya sendiri, akan tetapi prosedur atau fungsi harus dipanggil lewat pemanggil prosedur atau fungsi. Dalam rekursi, fungsi akan terus memanggil dirinya sendiri sampai mencapai kondisi berhenti (base case) yang akan menghentikan pemanggilan rekursif dan mengembalikan nilai.

Base Case (Kondisi Berhenti) merupakan kondisi yang menentukan kapan rekursi harus berhenti. Ketika base case tercapai, pemanggilan rekursif akan berhenti dan fungsi akan mengembalikan nilai. Di dalam fungsi rekursif, ada pernyataan atau instruksi yang memanggil fungsi itu sendiri. Hal ini memungkinkan pemecahan masalah secara berulang sampai mencapai base case.


Proses pemanggilan rekursif

Ketika sebuah fungsi rekursif dipanggil, eksekusi program akan pindah ke fungsi tersebut. Setiap pemanggilan rekursif akan memiliki lingkungan pemanggilan yang terpisah, termasuk variabel lokal dan parameter. Dengan setiap pemanggilan rekursif, parameter dapat diubah untuk mempengaruhi pemrosesan yang berbeda.


Stack

Dalam rekursi, setiap pemanggilan fungsi akan menambahkan sebuah frame ke dalam tumpukan (stack). Frame ini berisi variabel lokal dan parameter fungsi yang terkait dengan pemanggilan tersebut. Ketika base case tercapai, frame akan dihapus dari stack satu per satu hingga kembali ke pemanggilan sebelumnya.


Iterasi dan Pemrograman

Konsep rekursi mirip dengan pengulangan, di mana serangkaian instruksi dijalankan berulang kali. Namun, perbedaannya adalah rekursi menggunakan pemanggilan fungsi, sedangkan pengulangan menggunakan pernyataan looping seperti for atau while. Rekursi dapat menggantikan pengulangan dalam beberapa kasus, tetapi ada juga kasus di mana pengulangan lebih efisien.

Dalam pemrograman, teknik sungsi rekursif memungkinkan untuk menyelesaikan masalah yang kompleks dengan cara yang lebih mudah dan terstruktur. Misalnya pencarian dalam struktur data seperti pohon, perhitungan angka faktorial, deret Fibonacci, dan lainnya. Namun, penggunaan rekursi harus hati-hati karena jika tidak terkendali, dapat mengakibatkan stack overflow (tumpukan terlalu dalam) dan menyebabkan program berhenti bekerja.

Pemahaman yang baik tentang kondisi berhenti (base case) dan cara kerja rekursi merupakan hal yang amat penting untuk mengimplementasikan rekursi secara benar dan efektif dalam pemrograman.


Keuntungan Menggunakan Rekursif

Dalam bahasa C++, keuntungan menggunakan fungsi rekursif antara lain sebagai berikut:

  • Struktur kode yang terstruktur dan mudah dibaca.
  • Meningkatkan efisiensi program dengan menghindari pengulangan kode.
  • Meningkatkan fleksibilitas dalam menangani masalah yang kompleks.
Berikut ini merupakan beberapa contoh fungsi rekursif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dasar Pemrograman - Tugas Program Mengurutkan Bilangan menggunakan If-Else

Chapter 7 : SOCIAL NETWORKING, ENGAGEMENT, AND SOCIAL METRICS - SISTEM INFORMASI

Dasar Pemrograman - Kasus